Mobile Edition
By Blogger Touch Agustus 2009 | tanamanobat

tanamanobat

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat.

Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen. Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya.Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.Aspek budidayaSirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.Penangan pasca panenTanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.Kandungan kimiaTanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsiSejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis penyakitPenutupTanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007).Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 17 February 2008 )


Read More …

Agrimonia parviflora, Agrimonia Striata
Other Names: Church steeples, Cocklebur, Sticklewort, Philanthropos

Harvesting Information

Agrimony is usually common enough to harvest freely in the wild, as long as you take only a small portion from any given area. Tie in small bundles and hang in a dark, dry place for a few days to a week depending on temperature. Or place small amounts in large paper bags. Dry herbs in well ventilated areas away from smoke, pets, and rodents. Harvest Agrimony seeds in late summer or early fall, and plant right away or store in freezer.
History and Folklore

Witches used it in spells to dispel negative energies, and to ward off hexes. Agrimony was said to cause a deep sleep. When placed beneath a mans head this sleep would last until it was removed. This passage is from an old English medical manuscript:

If it be leyd under mann's heed,
He shal sleepyn as he were deed;
He shal never drede ne wakyn
Till fro under his heed it be takyn.'

Author Jessica Houdret says The Anglo Saxons included Agrimony in charms and dubious preparations of blood and pounded frogs.
Herbal Tea Recipe

Agrimony Herb Tea: Infuse 1 teaspoon dried Agrimony root, leaves, or flowers in 1 cup of boiling water for 15 minutes. Strain and flavor with honey and a little licorice root if desired. Take up to 1 cup per day. Said to be a good blood purifier.
Bach Flower Remedies : Agrimony

Homeopathic Remedy for: "The jovial, cheerful, humorous people who love peace and are distressed by argument or quarrel, to avoid which they will agree to give up much. Though generally they have troubles and are tormented and restless and worried in mind or in body, they hide their cares behind their humour and jesting and are considered very good friends to know. They often take alcohol or drugs in excess, to stimulate themselves and help themselves bear their trials with cheerfulness. "
Read More …


Type 2 diabetes is the most common form of diabetes. In type 2 diabetes, either the body does not produce enough insulin or the cells ignore the insulin. Insulin is necessary for the body to be able to use glucose for energy. When you eat food, the body breaks down all of the sugars and starches into glucose, which is the basic fuel for the cells in the body. Insulin takes the sugar from the blood into the cells. When glucose builds up in the blood instead of going into cells, it can cause two problems:

* Right away, your cells may be starved for energy.
* Over time, high blood glucose levels may hurt your eyes, kidneys, nerves or heart.

Finding out you have diabetes is scary. But don't panic. Type 2 diabetes is serious, but people with diabetes can live long, healthy, happy lives.

While diabetes occurs in people of all ages and races, some groups have a higher risk for developing type 2 diabetes than others. Type 2 diabetes is more common in African Americans, Latinos, Native Americans, and Asian Americans/Pacific Islanders, as well as the aged population.

Conditions & Treatment

Arm yourself with information about conditions associated with type 2 diabetes, and how to prevent them. Conditions associated with type 2 diabetes include hyperglycemia and hypoglycemia. You will also find helpful information about insulin, oral medications, various diagnostic tests including the A1c test, managing and checking your blood glucose, and tips on what to expect from your health care provider.

Complications
Having type 2 diabetes increases your risk for many serious complications. Some complications of type 2 diabetes include: heart disease (cardiovascular disease), blindness (retinopathy), nerve damage (neuropathy), and kidney damage (nephropathy). Learn more about these complications and how to cope with them.

Your Body's Well Being
Make it a priority to take good care of your body. The time you spend now on eye care, foot care and skin care, as well as your heart health and oral health, could delay or prevent the onset of dangerous type 2 diabetes complications later in life. Plus, some of the best things you can do for your body are to stop smoking, and reduce the amount of alcohol you drink.

Common Concerns
This section addresses various areas to help you live with type 2 diabetes. What do you do when you're sick? What do you do when you travel? Can you get a flu shot with diabetes? How do you cope with having type 2 diabetes? Are you being discriminated against because you have diabetes? You'll find answers to these questions, and more in this section.

Ask the Pharmacist
The American Diabetes Association and Rite Aid "Ask the Pharmacist" area is where you can ask a pharmacist a question to help you manage your diabetes. Rite Aid and the ADA have partnered to allow you to access to Rite Aid's Drug Information Center from our Web site.

Women and Diabetes

Learn how to ensure your own health and well-being.

Health Information For Men
Learn how to ensure your own health and well-being.
Related Links

* Want to learn more about diabetes? Visit the Healthy Body Healthy Mind Web site and click on the link for "diabetes." Dr. Nathaniel Clark, Vice President of Clinical Affairs for the Association, and Dr. James Gavin, former president of the Association, joined other diabetes experts to share their insight on diabetes.

* Physician Recognition Program
This Recognized Physician Directory helps individuals find doctors who have demonstrated they meet important standards of care.

* Education Recognition Program
The following diabetes education programs in your area are Recognized by the American Diabetes Association. These Recognized programs meet the National Standards for excellence in diabetes education.



Read More …

Type 1 diabetes is usually diagnosed in children and young adults, and was previously known as juvenile diabetes. In type 1 diabetes, the body does not produce insulin. Insulin is a hormone that is needed to convert sugar (glucose), starches and other food into energy needed for daily life.

Finding out you have diabetes is scary. But don't panic. Type 1 diabetes is serious, but people with diabetes can live long, healthy, happy lives.


Conditions & Treatment
Arm yourself with information about conditions associated with type 1 diabetes, and how to prevent them. Conditions associated with type 1 diabetes include hyperglycemia, hypoglycemia, ketoacidosis and celiac disease. You will also find helpful information about insulin, choosing blood glucose meters, various diagnostic tests including the A1c test, managing and checking your blood glucose, kidney and islet transplantations, and tips on what to expect from your health care provider.

Complications
Having type 1 diabetes increases your risk for many serious complications. Some complications of type 1 diabetes include: heart disease (cardiovascular disease), blindness (retinopathy), nerve damage (neuropathy), and kidney damage (nephropathy). Learn more about these complications and how to cope with them.

Recently Diagnosed

You've just been diagnosed with diabetes. Chances are you have a million questions running through your head. To help you answer those questions, and take the first steps toward better diabetes care, visit the Recently Diagnosed area for people who have just been diagnosed with diabetes, or those needing basic information.

Your Body's Well Being
Make it a priority to take good care of your body. The time you spend now on eye care, foot care and skin care, as well as your heart health and oral health, could delay or prevent the onset of dangerous type 1 diabetes complications later in life. Plus, some of the best things you can do for your body are to stop smoking, and reduce the amount of alcohol you drink.

Common Concerns
This section addresses various areas to help you live with type 1 diabetes. What do you do when you're sick? What do you do when you travel? Can you get a flu shot with diabetes? How do you cope with having type 1 diabetes? Are you being discriminated against because you have diabetes? You'll find answers to these questions, and more in this section.

Ask the Pharmacist
The American Diabetes Association and Rite Aid "Ask the Pharmacist" area is where you can ask a pharmacist a question to help you manage your diabetes. Rite Aid and the ADA have partnered to allow you to access to Rite Aid's Drug Information Center from our Web site.

Women and Diabetes

Learn how to ensure your own health and well-being.

Health Information For Men
Learn how to ensure your own health and well-being.
Related Links

* Physician Recognition Program
This Recognized Physician Directory helps individuals find doctors who have demonstrated they meet important standards of care.

* Education Recognition Program
The following diabetes education programs in your area are Recognized by the American Diabetes Association. These Recognized programs meet the National Standards for excellence in diabetes education.

Read More …

JAMU

'Back to nature' is not merely a slogan in Java and Indonesia. The visible proof is the use of traditional herbal medicine of various type of 'medical plants', either from the leaves, the fruits, the roots, the flowers or the barks, etc.

These herbal medicine had been used since the ancient time up to now, it is largely consumed by people of different level; lower, middle and upper, in the villages and in the big cities.

The study of jamu had been conducted by Rumphius, a botanist as early as the year 1775 AD by publishing a book 'Herbaria Amboinesis'. A scientific research for jamu by the research center of herbal medicine in Bogor Botanical Garden, resulting a publication of a book 'Medical Book for Children and Adults', composed by E. Van Bent.

The first seminar about jamu has been held in Solo in 1940, followed by a Formation of Indonesia's Jamu Committee in 1944. In the 1966, a seminar on jamu was held again. In 1981, a book by title of 'The use of Medical Plants' was established to support the jamu industry in the country.

The method of using the jamu remains the same as the ancestors did. Some are consumed by drinking it and some are for outside application.

At present one could buy easily ready made jamu packed modernly in the form of powder, pills, capsules, drinking liquid and ointments. Of course there are still jamu shops, which sell only ingredients or prepare the jamu on spot as required by buyers. Some women are roaming the street to sell jamu, is a common view across the country.

The traditional methods of making jamu such as by boiling the prepared herbal ingredients (jamu godok) still prevail in Javanese society. The popular traditional tools of making jamu are still available in many Javanese houses such as; Lumpang (small iron Mortar), pipisan, parut (grater), kuali (clay pot), etc.

What kind of disease could jamu cure?
The reply is almost every disease, jamu could cure. There are various kinds of jamu to combat different kind of illness. In Principle there are two types of jamu; the first is jamu to maintain physical fitness and health, the locally popular are Galian Singset (to keep women body fit and slim) and Sehat Lelaki (to keep men body healthy). The second is jamu to cure various kinds of illness. Except the above, there are special jamu created with the purpose to maintain a loving family harmony. The popular products among other are Sari Rapet, which makes a women sexual organ in a good condition, as for the man the matched product is jamu Kuat Lekaki (strong man). The Javanese are also taking a great care to pregnant women during pre and postnatal period by producing the related jamu. There are also jamu for the babies.

The Herbs for Jamu
There are hundreds of herbs for jamu prescriptions, among other are:

Spices
Ginger (Zingiber Officinale)
Lempuyang (Zingiber Oronaticum)
Temu Lawak/ Wild Ginger (Curcuma Cautkeridza)
Kunyit/ Tumeric (Curcuma Domestica)
Kencur/ Greater Galingale (Kaemferi Galanga)
Lengkuas/ Ginger Plant (Elpina Galanga)
Bengle (Zingiber Bevifalium)

Leaves
Secang (Caesalpinia Sappan Hinn)
Sambang Dara (Rexco Ecaria Bicolar Hassk)
Brotowali (Tiospora Rumpii Boerl)
Adas (Foeniculum Vulgare Mill)

Fruits
Jeruk Nipis/ Calamondin (Citrae Aurantifalia Sivingle)
Ceplukan (Physalic Angulata Him)
Nyamplung (Calophylum Inaphyllu)

Barks
Kayu Manis/ Cinamon (Gijeyzahyza Glabra)

Flowers
Melati/ Yasmin (Jataninum Sunbac Ait)
Rumput Alang-alang (Gramineae)

It is worth to note that some jamu factories in Java are exporting its products. Besides the export of ready made jamu, 25 kinds of herbal plants and ingredients are also in the list of export to Europe, Australia, USA, Japan, etc.

No Side Effects
The people like to consume jamu due to :

* Availability in many places
* Comparatively cheap price
* No side effects

Read More …