Mobile Edition
By Blogger Touch Agustus 2007 | tanamanobat

tanamanobat

ImageHalalGuide--Kunyit merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan masyarakat. Rimpang kunyit terutama digunakan untuk keperluan dapur (bumbu, zat warna makanan), kosmetika maupun dalam pengobatan tradisional. Secara tradisional, air rebusan rimpang yang dicampur dengan gambir digunakan sebagai air kumur mulut untuk gusi bengkak.

Sementara salep dari kunyit dengan asam kawak digunakan untuk pengobatan kaki luka. Salep yang dibuat dari campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk menyembuhkan kaki bengkak dan untuk mengeluarkan cairan penyebab bengkak. Ada lagi, kunyit yang diremas-remas dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati, dan penyakit kulit. Sementara akar kunyit yang diremas-remas dapat digunakan sebagai obat luar penyakit bengkak dan reumatik.

Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua.

Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga.

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C.

Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.

Aktivitas farmakologi

Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker.

Obat yang diberikan secara intraperitoneal pada tikus efektif untuk mengurangi inflamasi (peradangan) akut dan kronik. Efektivitas obat terhadap tikus yang dilaporkan sama dengan hidrokortison asetat atau indometasin untuk anti-inflamasi. Jus kunyit atau serbuk yang diberikan secara oral tidak menghasilkan efek antiinflamasi, hanya injeksi intraperitoneal yang efektif.

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil, kurkumin hanya dapat dideteksi pada feces, namun tidak pada sel darah, plasma atau urine. Hal ini disebabkan kurkumin memunyai ketersediaan hayati yang rendah dan kurkumin merupakan senyawa yang sangat lipofil.

Minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada tikus yang menekan arthritis, udem tangan/kaki yang diinduksi dengan karagenan dan inflamasi yang diinduksi dengan hialuronidase. Aktivitas antiinflamasi, tampaknya melalui penghambatan enzim tripsin dan hialuronidase. Kurkumin dan turunannya yaitu natrium-kurkuminat yang diberikan secara intraperitoneal (ke organ dalam perut) dan oral menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat yaitu dengan menekan udem yang diinduksi dengan karagenan pada tikus.

Ekstrak obat dalam metanol atau air yang diberikan secara oral pada kelinci, secara signifikan menurunkan sekresi gastrik dan meningkatkan kandungan musin pada gastrik. Ekstrak obat dalam etanol yang diberikan intragastrik pada tikus sangat efektif untuk menginhibisi sekresi gastrik dan melindungi mukosa gastroduodenal yang disebabkan luka akibat stres hipotermik.

Ekstrak kurkumin dapat mencegah kerusakan hati yang diinduksi alkohol pada tikus yang mekanisme kerjanya melalui inhibisi gen NF-kB. Kurkumin memblok endotoksin yang merupakan hasil dari aktivasi NF-kB dan menekan cytokin, chemokin, Cyclooxygenase-2 (COX-2), dan inducible Nitrit Oxydase Sinthetase (iNOS), sehingga mencegah kerusakan hati.

Ekstrak kurkuma juga dapat mencegah hepatotoksisitas yang diinduksi senyawa kimia CCl4 (karbontetraklorida) dengan mekanisme berikatan dengan protein dan reseptor pada permukaan membran sel menggantikan senyawa toksik dan mencegah kerusakan sel.

Ekstrak kurkuma dapat menurunkan semua komposisi lipid (trigliserida, pospolipid dan kolesterol) pada aorta, dan kadar trigliserida pada serum secara ex vivo. Kurkumin dapat menghambat agregasi platelet (PAF) yang distimulasi mediator endogen seperti faktor agregasi platelet dan asam arakhidonat melalui penghambatan produksi tromboxan (TXA2) dan memblok pelepasan second messenger Ca2+.

Kunyit dapat mencegah kanker usus dengan cara menginhibisi enzim-enzim lipid peroksidase dan siklooksigenase-2 yang merupakan implikasi perkembangan kanker dan menginduksi enzim glutation S-transferase. Induksi siklooksigenase-2 dihubungkan dengan produksi prostaglandin (hormon pengatur gerakan otot). Kunyit juga menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan yang dihubungkan dengan mekanisme pemadaman singlet O2 yang dapat merusak DNA, namun sifat antioksidan ini bukan sebagai penghambatan superoksida anion atau radikal bebas hidroxil.

Serbuk kunyit yang diberikan secara oral pada 116 pasien dengan kondisi dispepsia, flatulen, dan asam lambung menunjukkan respon yang membaik secara signifikan dibanding kelompok kontrol. Pasien menerima 500 mg serbuk obat empat kali sehari selama tujuh hari, uji klinik yang diukur adalah efek obat pada tukak peptik yang menunjukkan, rimpang kunyit meningkatkan penyembuhan tukak dan menurunkan sakit pada bagian perut.

Uji klinik kedua yang diukur adalah menunjukkan, kurkumin efektif sebagai antiinflamasi. Dalam waktu dua minggu, dilakukan pengujian secara acak pada 18 pasien dengan penyakit reumathoid arthritis yang terbagi dalam tiga kelompok pemberian yang berbeda yaitu diberikan kurkumin (1200 mg/hari), fenilbutazon (30 mg/hari), dan kelompok kontrol. Hasil yang didapat yaitu kelompok yang diberi kurkumin dan fenilbutazon menunjukkan respon antiinflamasi jauh lebih baik daripada kelompok kontrol.

Tingkat keamanan

Studi keamanan (uji toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan, ekstrak kunyit aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak pada embrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti, penggunaan selama kehamilan harus di bawah pengawasan medis. Ekskresi ekstrak kunyit melalui ASI dan efeknya pada bayi belum terbukti, sebaiknya penggunaan selama menyusui di bawah pengawasan medis.

Dari uji toksisitas yang telah dilakukan selama 90 hari untuk konsumsi kunyit diperoleh hasil bahwa efek toksik terjadi pada 50 kali dosis yang biasa digunakan manusia setiap harinya.***

Triyani Sumiati, S.Si., Mahasiswa Pascasarjana Farmasi FMIPA ITB.

I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., Staf pengajar Departemen Farmasi FMIPA ITB.



Sumber : Pikiran Rakyat Online




Read More …


HalalGuide--Penelitian yang dilakukan Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi, UGM, menemukan penggunaan biji jintan putih yang bisa dimanfaatkan sebagai obat penghambat sel kanker hati. Bagaimana penemuan itu dilakukan? Inilah riset selengkapnya.
Kanker merupakan salah satu ancaman dalam dunia kesehatan. Penyakit ini menempati urutan kedua setelah penyakit kardiovaskuler, yang dapat menyebabkan kematian. Permasalahan pelik yang menyertai usaha penyembuhan kanker disebabkan sulitnya penanganan dan prognosis yang masih jelek dari penyakit ini. Di Indonesia, ditengarai angka kematian akibat kanker meningkat tiga kali lipat dalam dua dasawarsa terakhir.

Pada dasarnya, kanker merupakan penyakit genetik yang berhubungan dengan perubahan di dalam sel yang diakibatkan berbagai macam pengaruh, terutama dari lingkungan yang meliputi virus, senyawa kimia, dan fisik (paparan UV). Virus yang menginfeksi tubuh manusia dapat mengacaukan sistem penggandaan sel yang berlebihan (kanker).

Senyawa kimia berbahaya seperti yang terdapat dalam asap rokok atau hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan organik dapat berikatan dengan gen yang pada gilirannya mengakibatkan kanker. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat merusak DNA sehingga pengaturan penggandaan sel menjadi kacau dan terjadilah kanker.

Proses pembentukan kanker terdiri atas empat tahap. Pada tahap inisiasi, terjadi perusakan DNA atau mutasi, yang mengatur penggandaan sel oleh senyawa penyebab kanker (karsinogen). Selanjutnya, terjadi peningkatan penggandaan sel yang abnormal akibat proses inisiasi. Tahap ini dinamakan tahap promosi.

Munculnya sel-sel kanker ganas yang diikuti dengan perubahan genetik yang nyata menandai perkembangan tahap progresi. Pada tahap metatasis (stadium empat), sel kanker melakukan ekspansi ke jaringan lain melalui pembuluh darah atau pembuluh limfe. Sel ekspansif tadi akan membentuk tumor sekunder di jaringan yang ditularinya.

Banyak hal yang sudah dilakukan pada bidang medis untuk menyembuhkan kanker, baik itu berupa pengobatan maupun berbentuk terapi. Tidak sedikit di antaranya yang telanjur menghabiskan banyak biaya, namun pengobatan atau terapi yang dilakukan membawa efek samping yang tidak diharapkan.

Sebagai contoh, terapi konvensional yang dilakukan untuk menangani kanker saat ini adalah pembedahan radioterapi dan kemoterapi. Namun, model terapi itu belum cukup efektif untuk melepaskan pasien dari jeratan kanker. Banyaknya biaya dan efek samping yang timbul pada terapi konvensional turut berperan dalam ketidakefektifan terapi konvensional. Kondisi ini memberikan tantangan kepada praktisi kesehatan untuk mencari alternatif penanganan kanker yang lebih aman dan efektif.

Sekarang ini, ketika penggunaan bahan alami untuk menyembuhkan penyakit sudah banyak dilakukan, maka usaha menemukan bahan alami yang cocok untuk terapi kanker menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan farmasis dan medis.

Hingga akhirnya riset-riset yang ada membuktikan bahwa biji jintan putih mampu memberikan efek kemopreventif terhadap tumor lambung dan leher rahim tikus. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam biji jintan putih terdapat senyawa yang berkhasiat sebagai antikanker.

Reaksi Enzim GST

Penelitian yang dilakukan Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi, UGM, menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji jintan putih dapat menghambat kanker hati pada tikus.

Dengan mengambil sampel penelitian tikus jantan umur 50 hari, riset ini dilakukan pada Maret dan April 2006. Riset yang digawangi lima orang peneliti dari Farmasi ini ternyata mampu memberikan sebuah alternatif solusi penanganan terapi konvensional dalam mengatasi kanker.

Karena itu, pada beberapa bulan yang lalu, riset ini pun tampil dalam Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) XIX di Malang.

Berdasar hasil-hasil pengujian secara praklinis, dapat disimpulkan bahwa cuminum cyminum (jintan putih, Red) memiliki sifat-sifat sebagai antibakteri, antikarsinogenik, antiperglikenema, antioksidan, dan anticacing. Komponen yang diduga mempunyai aktivitas antikanker dari jintan putih salah satunya adalah enzim GST. "Mekanisme antikanker dari ekstrak biji jintan putih ditengarai melalui enzim glutation-s-transferase (GST-red)," jelas Ahmad Fauzi R. yang akrab disapa Oki, peneliti termuda dalam riset ini.

Menurut dia, GST merupakan kelompok enzim multifungsional yang memainkan peranan penting dalam detoksifikasi senyawa penyebab kanker yang masuk dalam tubuh. Keberadaan enzim ini dapat mengeluarkan senyawa penyebab kanker dari dalam tubuh sehingga kanker dapat dicegah.

Di sisi lain, keberadaan GST yang berlebihan dalam tubuh dapat mengurangi keefektifan obat yang digunakan untuk kemoterapi kanker. Ini disebabkan proses pembuangan obat kemoterapi kanker oleh GST dari tubuh.

Proses Uji

Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus putih jantan yang dibagi menjadi dua kelompok besar, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri atas kontrol normal dan kontrol kanker. Pada kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberi perlakuan ekstrak dosis 250, 500, dan 750 mg/kgBB ektrak serta induksi kanker.

Proses pengolahan jintan hingga menjadi ekstrak cukup menarik. Pengolahannya melewati beberapa tahap. Tanaman diambil bagian biji dari tanaman C. cyminum L. sehat, berumur tua, berwarna kecokelatan, diambil dari daerah Tomohon, Sulawesi Utara. Biji Cuminum cyminum L. dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan, dijemur dengan panas matahari dengan ditutupi kain warna gelap.

Setelah kering, diserbuk dan diayak hingga diperoleh serbuk biji C. cyminum L. Sebanyak 400 gram serbuk dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke alat soxhlet, selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan pelarut etanol 96 % sebanyak 1,5 L. Fraksi etanol yang diperoleh diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental daun (selanjutnya digunakan kata ekstrak untuk ekstrak etanol biji Cuminum cyminum L.).

Perlakuan dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol jintan putih dan senyawa penginduksi kanker secara peroral. Pada satu minggu pertama, tikus diperlakukan hanya dengan ekstrak etanol jintan putih yang diberikan sekali dalam sehari.

Perlakuan terhadap hewan uji dilakukan untuk melihat peningkatan ekspresi enzim GST baik karena DMBA maupun ekstrak. Terdapat lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol pelarut (CMC-Na 0,05 % dan corn oil), kelompok kontrol DMBA, kelompok dosis I (250 mg/kg bb), kelompok dosis II (500 mg/kg bb), dan kelompok dosis III (750 mg/kg bb). Semua kelompok dosis (dosis I, dosis II, dan dosis III) mendapat perlakuan setiap hari selama dua minggu.

Kelompok kontrol pelarut diberi perlakuan dengan corn oil setiap dua hari sekali selama satu minggu. Kelompok kontrol DMBA diberi perlakuan DMBA dosis 30 mg/KgBB setiap dua hari sekali selama satu minggu pada minggu kedua.

Kemudian pada minggu kedua, pemberian ekstrak etanol dibarengi dengan pemberian senyawa penginduksi kanker, dengan selang satu jam. Pemberian senyawa penginduksi kanker diberikan dua hari selama satu minggu.

Senyawa penginduksi kanker yang digunakan adalah senyawa 7,12-Dimetil Benz(a)ntrazena (DMBA-red). Senyawa ini banyak terdapat pada sisa hasil pembakaran tidak sempurna maupun dalam asap rokok.

Pada minggu terakhir, tikus dipuasakan satu hari sebelum dikorbankan. Proses pengamatan enzim GST dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil hati sampel riset. Selanjutnya, pengamatan dilakukan untuk mengetahui ekspresi enzim GST-nya.

Dari hasil riset ini ditemukan ekstrak etanol biji jintan putih pada dosis 250 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar enzim GST dalam tubuh secara signifikan dibanding kelompok kontrol normal maupun kontrol kanker.

Dengan meningkatnya kadar GST, maka pembuangan senyawa penyebab kanker oleh enzim GST akan semakin intens. Artinya, kemungkinan pembentukan sel kanker dapat dicegah.

Pada dosis yang lebih tinggi, 750 mm/kgBB, esktrak biji jintan putih justru dapat menurunkan jumlah enzim GST dalam tubuh. Fenomena ini memberikan alternatif penggunaan jintan putih sebagai suplemen terapi kanker dengan obat-obat kemoterapi kanker.

Hasil riset ini pun membuktikan ekstrak tanaman itu dapat digunakan untuk usaha kemoprevensi kanker. Asal digunakan dengan baik dan sesuai dosis yang dianjurkan, penggunaan tanaman ini secara rutin dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker. (yandi bagus)

Ditulis oleh didinkaem
Wednesday, 31 January 2007
Sumber: Jawa Pos Online


Read More …


Kanker payudara? Siapa pun pasti ingin menghindarinya. Beberapa penelitian
terakhir, menyebutkan ada enam jenis makanan yang dapat mencegah timbulnya
penyakit yang menakutkan kaum wanita tersebut. Simaklah, apakah ke enam
jenis makanan tersebut sudah terdapat dalam daftar belanjaan atau tidak.

1. Gandum
Dalam hal ini Anda dapat mengkonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan
segelas susu setiap pagi. Setiap ½ gelas gandum setara dengan 10gr dari
kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam
tubuh. Para ahli berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh
akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.

2. Ikan Salmon dan Tuna
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di UCLA, Amerika Serikat, ditemukan
bahwa para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan mengkonsumsi ikan tuna
dan salmon setiap hari, ternyata tingkat risiko terkena kanker payudaranya
sangat kecil. Diduga karena adanya kandungan zat omega-3 yang terdapat dalam ikan tersebut.

3. Wortel dan Bayam
Wanita yang tidak pernah mengkonsumsi wortel dan bayam, juga berisiko
terkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering
mengkonsumsi kedua jenis sayuran itu.

4. Yoghurt
Pada suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium, diungkapkan
ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara,
terutama dalam jumlah yang cukup banyak.


5. Susu Kedelai Murni
Diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung di dalam susu kedelai murni
ternyata dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebesar 28%
dibandingkan dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan.

6. Jus Jeruk
Masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western
Ontario,Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk bisa memperlambat
pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50%.

Anderson Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu
ketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara
dibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa
adanya.

Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu
ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di
daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari
berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan mudah
memasuki kulit. Deodorant antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam
kulit, karena antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa
membantu melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun
pada payudara, dan akibatnya adalah timbulnya kanker.

Bevers menjelaskan bahwa bulu ketiak memang berguna untuk melindungi ketiak
dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh, karena di ketiak terdapat
kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya.
Kemungkinan transportasi toxin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga memang ketidakadaan bulu ketiak juga memudahkan tumbuhnya kanker dibagian tubuh lain seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama apabila di
payudaranya sudah tumbuh kanker. Untuk wanita yang kurang menjaga kebersihannya, ketiadadaan bulu ketiak juga memungkinkan bakteri dan kuman tertimbun di pori-pori dan memudahkan timbulnya bisul atau abses.

Kesimpulan adanya hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak ini
diperoleh dari pendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama
10 tahun terakhir. American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun
2002 saja akan timbul 175.000 kasus baru kanker payudara ganas di Amerika
Serikat, dan akan terjadi 43.000 kematian karena kanker payudara. Lebih
lanjut, Bevers mengemukakan bahwa setiap rambut yang tumbuh pada tubuh kita
memang dapat menjaga organ tubuh vital yang ada di dekatnya, dan adalah
ironis bahwa banyak wanita yang membuang bulu ketiaknya hanya karena alasan
mode padahal di dekat ketiak terdapat organ yang sangat penting yaitu payudara.

Pria terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya ini karena kebanyakan pria
tidak mencukur bulu ketiaknya. Ketika ditanya apakah menghilangkan bulu
ketiak dengan cara lain seperti waxes dan mencabutnya juga meningkatkan
kerentanan yang sama terhadap kanker, Bevers menjawab memang membuang bulu
ketiak dengan mencukurnya adalah paling berbahaya karena kemungkinan
timbulnya luka-luka minor lebih besar, namun cara lain justru memperbesar
pori-pori jauh lebih besar daripada mencukur sehingga secara garis besar
seluruhnya sama bahayanya. Bevers menyarankan agar wanita tidak perlu
mencukur bulu ketiaknya karena bahayanya sangat besar dibandingkan dengan
manfaatnya.

"Budaya menghilangkan bulu ketiak itu ditumbuhkan karena alasan bisnis
semata, padahal dilihat dari sudut pandang medis sangat merugikan bagi yang
melakukannya", kata Bevers.

** JIKA ANDA MENYAYANGI SAUDARI-SAUDARI DAN TEMAN-TEMAN WANITA ANDA,
KIRIMKANLAH BERITA INI KEPADA MEREKA. TERIMA KASIH. **

Source: http://www.geocities.com/harrysuryamansyur/Enam_Makanan_Anti_Kanker_Payudara.html
Read More …

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia
37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati(GOT,GPT),tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif
menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).

Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan
oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum,
ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar.Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin,demikian
kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani
kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang air di pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan.
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,Pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat. !
Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga
berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng
bila kita dalam kondisi penat,kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati .
Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan de! ngan tanpa mengeluarkan biaya tambahan.Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan
dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak
berguna sesuai dengan jadwalnya.

Sebab:

1. Malam hari pk 9 - 11 : adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun(de-toxin) di bagian
sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan
suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih
dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal
ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

2. Malam hari pk 11 - dini hari pk 1 : saat proses de-toxin di bagian hati,harus berlangsung dalam
kondisi tidur pulas.

3. Dini hari pk 1 - 3 : proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

4. Dini hari pk 3 - 5 : de-toxin di bagian paru-paru.
Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.Karena
proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat
batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

5. Pagi pk 5 - 7 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

6. Pagi pk 7 - 9 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil,harus makan pagi. Bagi orang
yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30
sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan
pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk
9-10 daripada tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan
mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.Selain itu,dari tengah malam hingga
pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab
itulah, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!!!!

Source: http://www.geocities.com/harrysuryamansyur/Kanker_Hati.html
Read More …

Temulawak adalah salah satu tumbuhan dari 19 jenis temu-temuan keluarga Zingiberaceae yang tumbuh di Indonesia dan sudah lama dikenal sebagai tumbuhan obat yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan pengobatan tradisional penyakit kuning dan gangguan hati, diare, sembelit, pegal linu, penambah nafsu makan, pencuci darah, mengatasi gangguan sekresi empedu, pelancar ASI, dan lain-lain.


Khasiat dan Kegunaan Temulawak:

1. Sebagai hepatoprotektor

Penggunaan ekstrak Curcumae Rhizoma dosis tinggi dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT.

2. Sebagai alternatif pengobatan gangguan fungsi hati, seperti: hepatitis (peradangan hati) dan fatty liver (perlemakan hati). Kurkuminoid temulawak (Kurkumin dan desmetoksikurkumin) berkhasiat mengobati gangguan fungsi hati dan mencegah perlemakan sel-sel hati dengan mekanisme kerja :

Sejak awal abad XVI tumbuhan ini mulai dikenal dan popularitasnya terus meningkat. Pada akhir abad XVI, temulawak sudah dikenal di Eropa dan saat ini menjadi salah satu bahan dasar untuk fitoterapi di beberapa negara Eropa. Berbagai penelitian ilmiah dan uji klinis telah dilakukan sejak beberapa dekade terakhir ini, baik oleh ilmuwan di Indonesia maupun di dunia, dan hasilnya pada umumnya mendukung pemakaian temulawak sebagai obat tradisional penyakit kuning (hati) dan pegal linu.

Semua bagian dari temulawak berkhasiat, namun bagian yang paling berharga adalah rimpangnya (umbinya). Rimpang temulawak ini mengandung lebih dari 100 macam senyawa seperti amilase, fenolase, lemak, zat pati, mineral, senyawa turunan fenol (kurkuminoid) dan minyak atsiri. Seperti umumnya fitoterapi, senyawa-senyawa tersebut bekerja secara totalitas meningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam dunia fitoterapi, temulawak dikelompokkan sebagai “adaptogen”, yaitu bahan tidak berbahaya, yang dapat mendorong peningkatan resistensi untuk melawan racun atau yang dapat mempengaruhi secara fisik, kimia, dan biologi. Secara umum dapat dikatakan bahwa temulawak mempunyai efek menormalkan jaringan yang terganggu.

Kandungan kimia rimpang temulawak adalah zat pati (sebagai kandungan terbanyak, biasanya digunakan sebagai bahan makanan), kurkuminoid, dan minyak atsiri.


Dari hasil penelitian diketahui bahwa khasiat temulawak terutama disebabkan oleh dua kandungan kimia utamanya, yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri.

Kurkuminoid temulawak ini adalah komponen pemberi warna kuning pada rimpang temulawak, terdiri atas dua jenis senyawa yaitu kurkumin dan desmetoksikurkumin yang berkhasiat menetralkan racun, menghilangkan rasa nyeri sendi, meningkatkan sekresi empedu, menurunkan kadar kolesterol dan trigeliserida darah, anti bakteri, serta dapat mencegah terjadinya perlemakan dalam sel-sel hati dan sebagai anti oksidan penangkal senyawa-senyawa radikal bebas yang berbahaya.

Minyak atsiri temulawak adalah cairan berwarna kuning/jingga yang mempunyai rasa yang tajam dengan bau khas aromatik, terdiri atas 32 komponen (senyawa turunan monoterpen dan seskuiterpen) yang secara umum bersifat meningkatkan produksi getah empedu dan bersifat antiinflamatori. Kandungan utama dalam minyak atsiri temulawak adalah: xanthorrhizol (21%), germakren, isofuranogermakren, trisiklin, afla-aromadendren.

Sinergi antara zat warna kurkuminoid dan minyak atsiri mempunyai kemampuan mempercepat regenerasi sel-sel hati yang mengalami kerusakan akibat pengaruh racun kimia.

* Mempunyai aktifitas kolagoga, yaitu meningkatkan produksi dan sekresi empedu yang bekerja koleretik dan kolikonetik yang berpengaruh pada hati, kandung empedu, dan pankreas.
* Meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui usus dan menurunkan kadar kolesterol hati sehingga dapat mencegah dan memperbaiki perlemakan sel hati.
* Mengaktifkan lipid peroksidase supaya memecahkan lipid di hati.
* Meningkatkan aktifitas sitokrom P-450.

3. Menambah nafsu makan

Penggunaan ekstrak Curcumae Rhizoma dengan dosis rendah akan mempercepat pengosongan lambung sehingga akan menambah nafsu makan, sedangkan penggunaan dengan dosis tinggi akan memperlambat pengosongan lambung sehingga mengurangi nafsu makan.

4. Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah (hipokolesterolemik).

Aktifitas kolagoga temulawak (kurkuminoid) meningkatkan sekresi cairan empedu yang akan menyebabkan fraksi-fraksi lipoprotein dalam empedu berkurang sehingga dapat digunakan pada gangguan metabolisme lemak yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol yang erat kaitannya dengan arterosklerosis.

5. Anti radang

Minyak atsiri temulawak menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam perubahan asam arakhidonat menjadi prostaglandin aktif.

6. Mencegah dan menyembuhkan jerawat

Temulawak mempunyai sifat astringensia yang menyebabkan terjadinya pengecilan pada muara folikel rambut atau pori-pori kulit sehingga secara tidak langsung akan mengurangi sekresi sel sebasea. Daya antiseptik ringan yang dipunyai ekstrak temulawak dapat membantu membersihkan kulit dari bakteri-bakteri patogen, sehingga radang jerawat berangsur membaik, mengering dan akhirnya sembuh.

Temulawak menghambat kerja enzim atau komponen lain yang esensial untuk pertumbuhan sel tumor.

REBIOCURCUMA adalah esktrak rimpang temulawak dalam kapsul, yang praktis dalam penggunaannya.

Komposisi:

Setiap kapsul REBIOCURCUMA mengandung 250 mg ekstrak rimpang temulawak.

Saran Pemakaian:

· Untuk pengobatan : 2 kapsul 3 kali sehari*

· Untuk pencegahan : 2 kapsul 1 kali sehari*

· Simpan di tempat yang sejuk dan kering

*½ jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan

Daftar Pustaka:
1.

Ditjen POM, Acuan Sediaan Herbal. (Jakarta: Depkes RI, 2000, Edisi Pertama)
2.

Sidik Moelyono, Muhtadi dan Rosa, Makalah seminar: Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Botani, Etnobotani, Kimia, Farmakologi dan pemanfaatannya dalam kesehatan.
3. Sidik et al. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
4. Sidik, Sujono Hadi, Hepatitis, Penanggulangan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat sebagai hepatoprotektor; Bandung, 1988.
5.

Pangestu Adi, Simposium Curcuma: Alternatif Pengobatan Penyakit Hati, Surabaya: 13 Januari 1996.
6.

Melly Budhiman, Simposium Curcuma: Alternatif Pengobatan Penyakit Hati, Surabaya: 13 Januari 1996.
7.

Simposium Nasional Temulawak, Unpad, Bandung; 1985.
8. Setianingrum, et al. Pengaruh Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Untuk meningkatkan Nafsu Makan Pada Penderita Anoreksia Primer; FK UNDIP; Semarang; Juli 1999.
9. Materia Medika Indonesia Jilid III, Depkes RI; 1979
10.

Yasni S., et al. Indentification of an Active Principle in Essential Oils and Hexane Soluble fraction of Curcuma xanthorrhiza Roxb. Showing

Triglyceridw Lowering Action in Rats; Unpad Bandung, 1993.
11. Sharma, O.P. Antioxidant Activity of Curcumin and Related Compounds, Biochemical Pharmacology, vol 25; 1976.
12. Hjorth H, et al, Studies on Curcumin and Curcuminoids, Effects of Curcumin on Liposomal Lipid Peroxidation; Instiute of Pharmacy; University of Oslo; 1992.
13. Reddy Pulla, et al. Studies on Spice Principle as Antioxidants in The Inhibition of Lipid Peroxidation of Rat Liver Microsomes; Biochemistry Section, Departement of Food Chemistry; central Food Technological Research Insitute, Mysore; India; 1992.
14. Srivastava, et al. Curcumin, a major (Curcuma longa) Component of Food Spice Turmeric Inhibits Aggregation and Alters Eicosanoid metabolism in Human Blood Platelet, United Kingdom; 1995.
Source : www.rich.co.id/rebio/rebiocurcuma.html

Read More …

TAK sulit menemukan kantornya di bilangan Jalan Gaharu, Rawa Badak, Jakarta Utara.

Dari kejauhan, gedung berwarna ungu itu tegak mencolok, membedakannya dengan warna bangunan lain di sekitarnya.

Gorden kantor itu berwarna ungu. Para karyawan yang akan bertugas ke acara Flona Asia di Lapangan Banteng juga berseragam ungu.
WARNA ungu adalah warna favorit Ning Harmanto (47), Presiden Direktur PT Mahkotadewa Indonesia. "Secara universal itu warna kesetiaan dan katanya juga simbol percaya diri ya," ujarnya. Padahal, ia mengaku minder kalau berada di tengah-tengah pengusaha. "Mungkin karena saya ini asalnya ibu rumah tangga biasa ya," sambungnya.

Ning memang ibu rumah tangga. Kata "biasa" harus dicoret, bukan hanya karena ibu rumah tangga adalah profesi yang tak boleh dipandang sebagai "biasa-biasa" saja, tetapi juga karena sejatinya ibu tiga anak ini memang istimewa.

Keyakinannya akan keampuhan obat tradisional Indonesia memicu kreativitasnya untuk menjadikan obat-obatan dari bahan-bahan alami dan tanaman obat sejajar dengan obat-obatan modern. "Indonesia dilimpahi aneka jenis tanaman obat dalam keragaman hayati yang berlimpah. Kalau serius, kita enggak kalah sama China," katanya.

Sayangnya, industri tanaman obat tidak mendapat dukungan memadai dari pemerintah maupun industri farmasi. Ning memilih mengembangkan fitofarmaka yang konsepnya tidak berbeda dengan obat modern, karena obat yang berasal dari tanaman itu melalui proses uji klinis serta pra-uji klinis persyaratan formal produk pengobatan.

Ia pun memilih mahkota dewa (phaleria macrocarpa). Bahan baku semua produknya berasal dari tanaman itu. Mahkota dewa merupakan tanaman perdu yang batang, daun, dan buahnya sangat ampuh untuk menaklukkan berbagai penyakit karena mengandung antioksidan yang tinggi, namun bijinya sangat beracun.

Ning mengenalnya pertama kali dari adiknya di Yogyakarta yang bercerita bahwa anaknya sembuh dari radang pankreas hanya dua minggu setelah mengonsumsi mahkota dewa. Ia tertarik. Lalu ia diajak meminta buah mahkota dewa dari tetangganya, yang kemudian bercerita bahwa dokter puskesmas pun sering meminta mahkota dewa untuk mengobati kanker yang diderita ibunya. Ia semakin tertarik dan membawa pulang satu kantong plastik mahkota dewa.

Di Jakarta, ia mengujicobakan buah itu pada dirinya, keluarganya, kerabat, dan kenalan. Hasilnya cukup memuaskan. Namun, Ning yang mengantongi ijazah dari Akademi Bahasa Asing jurusan Bahasa Inggris itu kesulitan mencari literatur tentang tanaman itu. Beruntung ia bertemu dengan Dr Regina Sumastuti dari Universitas Gadjah Mada yang melakukan penelitian tentang khasiat dan kandungan kimia buah tersebut.

Pada tahun 1998, ibunya mengalami pendarahan hebat sampai harus dirawat inap di rumah sakit. Keadaannya parah. Dokter menyarankan agar dibawa pulang saja. Di rumah, ia meminta adiknya merebus tiga buah mahkota dewa dengan tiga gelas air untuk mengobati sang ibu. Kesadaran sang ibu berangsur pulih dan akhirnya sehat kembali. "Ibu masih hidup dengan sehat tiga tahun kemudian. Beliau meninggal dalam keadaan sehat. Usianya 80 tahun," ujar Ning.

UNTUK meningkatkan pengetahuannya mengenai tanaman obat, ia belajar di Karya Sari. Modal awal usaha ia ambil dari tabungan hasil merias pengantin. "Kalau enggak salah Rp 10 juta modal awalnya," sambung Ning yang sejak muda tidak bisa diam dan hanya menerima uang dari gaji suami. Selain merias pengantin, ia juga menjadi pembawa acara di berbagai perhelatan.

Ketika usahanya membesar, ia "mengancam" suaminya untuk memilih satu dari dua: PT Astra atau istri. Suaminya sudah 22 tahun bekerja di PT Astra dan posisinya sangat baik. Sang suami kemudian memilih pensiun dini untuk membantu istrinya dan mengelola perusahaan itu dengan manajemen modern.

Sebenarnya ia pula yang memberi semangat sang istri untuk membuat perusahaan profesional supaya lebih bisa dipercaya. Perusahaan baru berdiri tanggal 1 Januari 2003, atau empat tahun setelah berproduksi, bahkan Klinik Tradisional Mahkota Dewa sudah berdiri bulan November 2002. Ia juga sempat membuka praktik pengobatan tradisional di Klinik Buana Minggu.

Kini Ning memiliki sekitar 80 karyawan, dengan 57 produk, terdiri dari teh racik, instan, kapsul, minyak dan produk perawatan kecantikan yang sudah ia patenkan. Selama ini dia bekerja sama dengan banyak dokter dan ilmuwan. Ia juga mengembangkan produknya bekerja sama dengan PT Indofarma.

Dengan telaten, Ning juga merekam perkembangan para pasien yang menggunakan obat-obat produksinya melalui uji laboratorium dan diagnosa dokter. Ia juga menulis dan menghasilkan sedikitnya lima buku mengenai mahkota dewa dan tanaman obat. Katalog buatannya menarik karena dilengkapi kisah di balik produk.

Pada tanggal 28 November 2004 pihaknya juga menandatangani kerja sama penelitian dengan Ditjen HAKI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Yamanashi University. Prof Akio Maimura dan timnya akan melakukan riset mahkota dewa di laboratorium mereka di Tokyo.

Tiga tahun terakhir ini telah mengubah hidup Ning secara drastis, dari ibu rumah tangga yang-kalaupun aktif-tetap berada di lingkup tertentu, menjadi perempuan pengusaha yang harus lebih banyak berhubungan dengan dunia luar. "Semua ini di luar rencana karena niat saya hanya membantu orang supaya sehat," tuturnya.

Sampai saat ini pun cita-citanya masih sesederhana itu: membantu mengobati mereka yang sudah putus asa karena penyakitnya tak kunjung membaik dan kondisi ekonominya pas-pasan. Itu pula sebabnya resep produknya tak ada yang disembunyikan dan tak hirau beberapa jenis produknya ditiru orang. Hubungannya dengan pasien bukan hubungan putus. Setidaknya seminggu sekali pihak klinik menyapa pasien melalui telepon untuk menanyakan perkembangan mereka. Selama empat tahun terakhir ia menyimpan banyak kisah mengenai drama hidup para pasiennya.

Semua pencapaiannya sekarang sebenarnya berawal dari kesukaannya akan tanaman. Ia menanam aneka sayuran di pot-pot di depan kamarnya karena lahan rumahnya sempit, dan menganjurkan teman-temannya melakukan hal serupa untuk menghijaukan rumah dan dikonsumsi sendiri. Lalu mereka membentuk Kelompok Wanita Tani Bunga Lili pada bulan November 1999 dan mendapat banyak pelatihan mengolah hasil panen dari dinas pertanian setempat.

"Kami membuat saus tomat, buat sirop, dan lain-lain. Modalnya Rp 50.000 per orang. Sirop kita omzetnya pernah mencapai Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per bulan," ujarnya. Dari 10 anggota kelompoknya, tujuh di antaranya menjadi karyawan dan mitra usahanya. "Sebagian terlibat di klinik, karena saya yakin, ibu rumah tangga lebih punya empati terhadap pasien," ujarnya. (MH)


Read More …